IJAB KABUL PERNIKAHANMU

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

Segala kekurangan yang ada dalam dirimu tak akan pernah menjadi penghalang atau bahkan pemutus dari segala rasaku untukmu

tak pernah lupa ucapan sayang menjadi sarapan pagi rutin kita walaupun tak pernah kudengar, walaupun hanya dengan bahasa tubuh namun kuyakin itu tulus dari hatimu

begitu banyak yang menghina hubungan ini, menghakimi hidupmu namun aku tak akan jatuh, aku sadar aku di hadirkan untuk menjadi pendampingmu, melindungi jiwa sekaligus ragamu yang terguncang oleh angin lalu

terimakasih atas cinta tulus yang kau berikan, aku harap cinta itu tidak akan pernah hilang walau suatu hari nanti dirimu tau bahwa aku tidak hanya menghabiskan malamku untukmu

puing rupiah yang aku hasilkan untuk merubah hari gelap mu serta menciptakan suara merdumu akan selalu aku lakukan walau terhajar oleh pemiliku hanya akan menjadi bayang hitam olehku, namun akan selalu seperti ini, hingga waktunya tiba nanti hingga ku dapat menatap matamu serta mendengar kau menyanyikan lagu sebelum aku terlelap di sampingmu

walaupun tangis bercucuran karena cemooh maupun rasa perih batin yang aku rasakan tak akan pernah membuatku berhenti, mungkin hanya ini yang dapat dunia berikan pada kita, insan sebatang kara tanpa sanak saudara, di hina di pandang sebelah mata

"taukah kamu satu hal yang aku inginkan? itu adalah mengucap namamu dengan lantang dalam ijab khabul pernikahan kita nanti " bahasa tubuhmu itu jelas teringat terus menerus menjadi memori
itulah yang membuatku selalu bertahan atas segala hujatan yang ku alami

" hanya satu, aku hanya ingin mendengar kau mengucap namaku dengan lantang dalam ijab khabul pernikahan kita nanti " balasku dengan bahasa tubuh yang ku peragakan perlahan-lahan secara dalam

hingga kini dokter membelah belah lehermu menempelkan benda benda yang tidak aku mengerti di sekujur tubuhmu dan nantinya kau akan berdiri tegak di depanku meneriakan namaku sekeras kau bisa,
aku akan menangis, memelukmu erat lalu pergi

aku hanya dapat melihat dari jauh kau mengucapkan nama wanita dengan lantang dalam ijab khabul pernikahanmu nanti
karena aku tak rela, seseorang yang aku cintai bersanding denganku yang penuh lumuran dosa

walau bukan namaku di ijab khabulmu namun aku bahagia telah menepati janjiku untuk membuka matamu dan melantangkan suaramu, aku tidak akan pernah menyesali semua yang pernah aku lakukan untuk kebahagiaanmu

Istriku Hamil Tua

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

"jam segini baru pulang bapak?"

"iya buk, tadi bos Dawud datang jadi karyawan lembur"
"ya sudah, mandi dulu saja nanti saya siapkan makan buat bapak"

wajahku memucat ketika senyum selamat datang dari bibir indah istriku itu ku balas dengan tipuan,
tak kuasa ku melihat wajah rupawan istriku, dengan kepala menunduk aku bergegas menuju kamar pembersihan diri, wajahku memucat kembali ketika tangan lembut istriku menyentuh pundaku dari belakang

"pak.." suaranya lirih
aku diam sejenak menelan ludah perlahan "a..a..ada apa buk?"
"aku bantu buka seragamnya pak" 
"apa bukk?"
"seragamnya pak" ulang istriku dengan nada meninggi namun masih tetap lembut
"tidak usah buk, tidak usah" suaraku terputus putus
"bapak baik baik saja to?.. wajah bapak pucat ! bapak sakit?"
"tidak buk tidak" aku meninggalkan istriku tanpa menatapnya.

selesai mandi aku segera menyantap sayur asem buatan istriku, makanan andalan istriku yang nikmat ini membuatku lebih tenang.

"kriiing kriing kriing" ku dengar suara nyaring telepon genggamku itu berlomba dengan suara panggilan istri kesayanganku "Pak.. pakk ini lho.. ini telpon pak.. ada telepon dari Bos Dawud"
ketika ku angkat terdengar suara dari dalam telepon
"wo jiwo? wo? wo?" suara si buncit keras tanpa salam
"nggeh pak nggehh..." sahutku ramah
"saya jemput di depan rumahmu satu jam lagi ya wo? saya ajak berpesta malam ini wo hahahaha...." 
"tapi pak, saya belum ijin istri saya pak" berharap penolakan dengan alasan istriku berhasil
"ohh... iya wo iya.. satu jam lagi saya jemput"
tuuut...tuutt..tuutt pemutusan telepon oleh si tua buncit itu menandakan tidak ada yang boleh mangkir dari perintahnya

memang benar bawahan harus selalu menurut dan patuh pada atasan, namun saya berjanji akan keluar dari perusahaan keparat itu ketika dana untuk biaya kelahiran anak pertamaku ini sudah kuterima.

tak ada pilihan lain, ku hampiri istriku yang sedang melipat lipat baju cucian kering, kulihat keringatnya bercucuran entah karna kepanasan atau kecapekan karena aku belum mampu membeli AC untuk mencegah keluarnya keringat dari tubuh istri manisku itu.

"buk... aku akan ke Bandung hari ini" ucapku pelan
"ke Bandung pak?  loh mendadak pak?" sedikit kaget matanya memerah
"iyaa bukk... Bos Dawud butuh bantuan untuk menyelesaikan proyek di Bandung" semakin pelan suaraku
"ya pak.. aku siapkan baju baju bapak dulu" di bantu dengan kayu penyangga tempat tidur dia berdiri, tak kuasa aku melihatnya.
"buuukk...., ibuk mau di belikan apa sepulang bapak dari Bandung ?"
"tidak pak, ibuk sedang tidak ingin apa apa, bapak jaga diri ya, jangan telat makan"
hatiku sungguh mengecil mendengar kata perhatian istriku dalam hati aku mengutuk si tua bangka itu "bangsat kau Dawud, kau menyiksa istriku yang sedang mengandung, kau sungguh bangsat"

Tangan kirinya memegang pinggang bagian belakang, di antarkanya aku hingga depan pintu, di lihatnya juga mobil mewah yang akan mengantar suaminya itu tidak akan membuat gerah tubuhku karena tiupanya mampu menyejukan sang suami
"bapak hati hati ya !"
"iya buk, ibuk juga hati hati di rumah"
tak sanggup aku menatap wajah istriku, ku berjalan pelan meninggalkanya, perlahan demi perlahan
"bapakk....."
sekejap aku berbalik badan
"cepat pulang pak, jaga diri, ibuk tunggu bapak dirumah"
matanya berkaca kaca, ku hampiri dia, dipeluknya tubuhku erat, kurasa bajuku basah oleh air matanya
"bapak janji akan langsung pulang bila semua sudah selesai"
ku tatap matanya dalam, ku kecup keningnya hangat
"tidak usah menangis buk, bapak berangkat sekarang"
diciumnya tangan kananku, ku hapus airmata yang tersisa di pipi merahnya
dengan berat kutinggalkan istriku malam itu

sesampainya di dalam mobil kucium aroma parfum menyengat, kulihat si tua itu sudah cengar cengir menatapku,ditancapnya gas, dia menuju luar kota "mau kemana kita pak?" tanyaku
"kita akan bersenang senang malam ini wo ! bagaimana? kau maukan?"
aku hanya diam dan menunduk
"akan kusiapkan satu wanita cantik untukmu wo, hahaha" suaranya keras menggetarkan setiap kaca mobil mewah ini, dan aku hanya diam menunduk.

Di sebuah mini market, dia berhenti untuk membeli minuman, kutunggu si buncit di dalam mobil lama, sambil menunggu ku lihat wajah istriku di dalam telepon genggamku, ku hubungi dia
"hallo paak.." ku terdiam mendengar suara istriku
"halo buk.." suaraku pelan
"bapak sudah makan pak?" perhatianya tidak pernah terputus walaupun hanya dalam via telepon
"sudah buk" aku tak mampu berbicara lebih panjang, hatiku tergores karena sibuncit itu ku harus rela meninggalkan istriku yang sedang hamil tua di rumah sendirian
"bapak, pasti capek ya pak ! bapak hati hati ya pak, jaga diri baik baik, jangan banyak pikiran disini ibuk baik baik paakkk..."
semakin tak kuasa aku berbicara "Pakk..pakk.." dia memastikan aku masih terhubung denganya.
namun ku tutup teleponku, ku terdiam dan terbayang bayang wajah istriku.

telah ku putuskan ! aku keluar dari mobil, aku berlari menuju jalan besar, ku tinggalkan si buncit itu, aku tidak akan menghianati istriku untuk si tua bangka keparat.
aku memberhentikan mobil terbuka untuk ku tumpangi pulang, berulang ulang seperti itu
"aku akan pulang buk, aku lebih membutuhkanmu dari pada bosku "

tepat pukul 03.00 pagi jalan masih gelap, kulihat rumah kecilku diterangi lampu seadanya
ku ketuk pintu "ibuuk.."
menunggu sebentar kulihat wanita terindah miliku membukakan pintu
"loh? bapak?" wajahnya heran ! aku hanya diam "kok sudah pulang? ayo masuk pak!"
di bawakanya tasku kedalam kamar "kok bapak sudah pulang?" dia masih bingung melihatku sudah dirumah
tanpa balasan kupeluk tubuhnya, dia melupakan segala pertanyaanya, mungkin di fikiranya aku masih lelah dengan pekerjaanku, kulihat matanya terpejam dia lelap dalam mimpi "kau lebih dari segalanya istriku, aku mencintaimu"

Jabat Tangan Kawan

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:


buka kembali masa masa itu
begitu indah untuk kenanganku
tawa bersama hingga tangis sudah terlewatkan

dulu kita memang satu
mungkin sekarang kita terlepas

angka atau tulisan seribu makna menjadi tujuan
namun kita tidak pernah pecah
bahkan tidak pernah pisah, kita masih satu

tak ada hal tragis hanya sorak sorai setuju yang manis
kompak dan seru yang selalu abadi

jangan mencoba untuk lupakan kebersamaan
atau kecilnya pengorbanan
namun tak patut ingat hal tenatang tersakiti atau menyakiti

tanpa kata maaf pun kau pasti sudah tau tak ada masalah yg teringat kini
masalah sirna terlupakan
bukankah kita kawan?
kawan tanpa dendam
jabat tanganmu kawan kita tak pernah jadi lawan

Tidur Tenangku

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

dimalam ini aku ingin tertidur dalam lembutnya awan yang membalutku hangat dalam ketenangan

memimpikan senyuman indahmu yang menusuk tepat di hatiku
kau dekap erat aku dan melelapkanku dalam peluk tenangmu

aku akan menutup pelupuk
dekatkan aku pada jantungmu hinggaku mendengar setiap detak detaknya

jangan pernah lepaskan aku dari kenyamanan ini
aku terlindungi dari segala zat yang mendekat
terlindungi oleh hadirmu dalam hidupku.

HUJAN SATU MALAM

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:


awan hitam menyelimuti langit
ribuan kepala mendangak bertanya
tetes air sebagai jawaban
petir sebagai penegas
lilin-lilin dalam rumah mendukungnya
kejamnya angin menusuk tulang
suara gemuruh bersahut-sahutan

ayah ibu santai di bawah selimut
adik kakak lelap di kamar sebelah
satu malam yang indah
pagi bangun lantai basah

Pesta Kejutan Anniversary 4'th

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

bahagianya besok anniv 4th ku
pesta kejutan kupersiapkan seminggu lalu
daftar belanja sudah menunggu
siapkan balon lucu dan kue tart unyu

kriing kriing telfon dari pacar
aku coba abaikan, pendukung dari kejutan
suara HP canggihku mulai agak resek
ku putuskan untuk non aktifkan

tahap pertama
pagi pagi itu harus olahraga agar sehat
olahraga mulut dengan tiup balon contohnya
haha
satu balon, dua balon terasa menyenangkan
hingga balon ke lima sudah mulai pegel
tapi kata d'masiv "Jangan Menyerah"

tahap kedua
setelah capek berolahraga
waktunya makan sehat
mungkin kata sehat perlu di singkirkan sebentar ya
karna saatnya untuk kue tart
hari ini says NO to DIET deh
kalo ada yg tanya "bisa bikin kue?"
answer it "So Pasti" kan calon ibu haha

tahap ketiga
Beli Kado
tanpa kado pesta jadi kurang afdol kan
apalagi sore sore gini ngemol pasti enak
sekalian cari yg seger *ups
es cendol maksutnya

setelah jam G Shook Man  ini menguras dompet akika
kita pulang aja yuuk sebelum benar benar terepes nih dompet

tahap keempat
setelah capek seharian kerja buat cowok gantengku
saatnya kita cucok rumpi sama tante tante salon

teng tong pukul 19.00
ruang nan lucu sudah siap
kue tart lezat juga udah oke
kadonya terbungkus rapi di atas meja
rambut juga udah kriting kriting bagai iklan shampo

jemput pacar yuuk
cusss
tibanya dirumah pacar ketemu calon mertua
"malem tante, Yuda ada?" suara sok lemah lembut untuk mengambil hati mertua. "Loh sayang, emang Yuda gak ngomong ya?" respon baik untuk suara lemah lembutku. tapi kok agak aneh ya "eemm ngomong apa ya tante?" penasaran. "kamu tau kuliah dia di belanda kan?" menjelaskan. "iya tante bukanya itu dua bulan lagi ya?" mulai agak keringetan. "iya, tapi dipercepat satu bulan dan dia mulai prepare hari ini" menatap mataku dengan rasa prihatin "ya udah tante aku pulang dulu" lesu bagai bunga layu


Sedih, kecewa, kesal, capek, campur aduk
Tancap gas mobil kencang, aku aktifkan HPku

Pesan dari Yuda




" Sayang kok aku telfon gak aktif sih? Pasti masih bobok ya, iih boboknya lucu deh ! cepet mandi sana sayang bauk tuuh hehe
sayang ntar sore aku kerumahmu yaa ! dandan yang cantik oke
muaah :* "

Sesampainya di rumah aku lihat kotak kecil di depan pintu
aku terkejut melihat isiniya jam G shook ladies yang sama persis dengan kadoku untuk Yuda
di bawahnya terdapat surat kecil bertuliskan

" Sayang aku tadi kerumahmu tapi kamu gak ada
sayang happy anniv 4th yaa, maaf gak bisa ngrayain berdua kayak dulu ! aku udah berangkat ke belanda ni sayang
sesuai janji kita jangan ada yang nangis ya aku disiini belajar sayang ! percaya aku akan selalu setia sama kamu
sampe ketemu di anniv 6th kita
jangan nakal ! aku sayang kamu 

Love Yuda  "

tanpa sadar air mataku netes rasanya sedih banget tapi sesuai janji aku gak boleh nangis
aku percaya Yuda pasti tau aku udah susah payah buat bikin kejutan ini meski akhirnya aku harus mengakui kalo aku merayakanya sendiri

Do'a Emakku Sayang

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

 duduk termenung sedikit mangap atau yang sering di bilang 'ngowoh' oleh orang jawa itu memang asik,
hingga emak menepuk punggungku

"aduh si eneng ngapain disini, ayo cepet masuk, pamali ahh neng magrib magrib gini nglamun sendirian"

"idih si emak teh ganggu aja iih"

"eleh eleh di bilangin juga, eneng sekarang susah dibilangin kenapa ih, emak bilangin abah entar"

"Mak, eneng teh gak suka ya emak ungkit ungkit si abah lagi"

"ulah kituk atuh neng ih, gimanapun juga itu teh abah eneng" mata emak berkaca-kaca memandangku

"kagak ada kagak ada, kalo dia abah eneng ? mana mak mana? sudahlah mak terima saja kalo abah teh sudah tak ada" suaraku sedikit membentak emak

"eneng !!! emak percaya sama abahmu dia disana masih hidup keringetan bakal nyekolahin eneng" kulihat mata emak merah

"mau sampai kapan maaaakkk... eneng teh butuh sekolah bukan butuh abah, eneng teh bosen mak bosen harus jual roti terus .......
emak mau eneng sekolah sambil gendong anak? keburu tua makk !!" suara kerasku mengagetkan emak

"astagfirullah eneng pamali neng pamali" menangis emak melihatku anak satu satunya yang berhenti sekolah karena kondisi ekonomi

"nangis mak nangis !!!! apa air mata emak bisa nyekolahin eneng? bisa mak?" berlari pergi masuk dan membanting pintu kamarku

Aku tau dari luar kamar, emak mendengar tangisanku dan hanya bisa mengelus dada sambil sesekali menghapus air matanya.
malam ini aku terbangun mendengar tangisan emak pada do'a malamnya

"Ya Allah, kuatkan hatiku untuk menerima segala coba'anmu bahagiakan putri semata wayangku Ya Allah, jangan biarkan putriku menangis, dia hartaku satu satunya, dulu aku berjanji pada ayahnya untuk menuruti segala keinginanya lalu dosakah aku sekarang yang bahkan menyekolahkan dia pun aku tak sanggup. Ya Rabbi ampuni dosaku tak bisa membahagiakan titipanMu, beri hambamu rizki untuk menyekolahkan putriku yang baik ini, jangan siksa dia karena kebodohanku, apapun kulakukan untuk senyumanya.
Tolong hamba Ya Rabbi bila Engkau ijinkan hamba ingin
Tukar nyawa hamba untuk kebahagianya"

Dari belakang ku dekap emak yang masih terbalut mukena putih kesayanganya, tak ada yang bisa kukatakan untuk emak
entah seberapa besar dosaku
dalam hati aku berkata "Ya Allah maafkan aku, aku sayang emakku"


SENSASI TENGAH SAWAH

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:


Berkedip pun rasanya ku tak ingin
melewatkan sejuknya angin aku tak mampu
pagi ini aku bergoyang enggan untuk berhenti hingga ku lelah nanti

aliran air terdengar merdu kicau burung riang syahdu selaras dengan gerak tubuhku
membuatku lupa waktu terasa nyaman dan menyenangkan

matahari sudah tinggi
waktu bermain selesai
giliran rantang nasi berpesta
kulihat ikan asin berenang di kolam asam
ditambah kriuk krupuk kusantap suap demi suap
di akhiri dengan seteguk es di kantong plastik

perut sudah buncit, bermain sudah tak sanggup
kini aku terduduk melamun
di temani padi melambai
sembari dengarkan curhatan sahabatku si boneka lucu berbaju rombeng

TUHAN, BILA WAKTU ITU DATANG

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:


Tuhan bila waktu itu datang
beri tahu aku lewat bisikan angin sejuk
lewat manisnya embun pagi hari
atau gulungan ombak padang pasir
mungkin juga dengan mimpi bidadari bernyanyi


karena aku..
ingin tersenyum pada mahluk yang tersisa
sebelum waktu itu datang

Rila si ikan kecil dan Pacarku karang pelindungku

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:



aku ikan kecil yg hanya mampu bersembunyi di balik karang

hanya dapat menunggu pertolongan tanpa berani melawan
bahkan jika aku tertangkap aku akan berdarah dan akhirnya mati

aku tidak sekuat besi atau batu
aku tidak tahan akan bantingan
aku hanya bisa menangis dan memohon

aku hanya punya sirip kecil
kulit tipis dan tak berpelindung
sekalipun aku punya duri itupun tak setajam pisau dapur

tubuhku lunak, aku tak bercakar
tak ada yang bisa menolongku
kecuali karang pelindungku

aku hanya mampu memohon
" jangan sakiti aku, aku tak akan mengganggumu, aku tak akan mengambil makananmu"

Aku sempat putus asa
aku merasa tak berguna 
namun aku percaya Tuhan tak akan menciptakan apapun tanpa ada tujuanya

Tapi apa yg aku bisa?
bahkan aku tak enak di makan
seperti kodrat kawanku yang lainya

Ketika aku sedih karang pelindungku berkata padaku

"hai ikan kecilku, kau tak seburuk apa yang kau fikirkan
mungkin Tuhan menciptakanmu bukan untuk dimakan
bahkan aku pun tak ingin memakan ikan kecil sepertimu
kau itu tak mengenyangkan perutku , bagaimana aku bisa memakan ikan kecil yang berwarna indah sepertimu, aku juga tidak ingin merusak ekor panjangmu yang menaawan itu
itulah kenapa mereka tak memakanmu
Kau itu ikan hias yang memberi keindahan bagi mereka"

"benarkah itu karang pelindungku !"

"iya ikan kecilku"

Haii Kawan Bahagianya aku sekarang
aku dapat memberi keindahan di aquarium.mu

Pelihara aku baik baik yaa
tak ada untungnya bagimu menyakiti aku
aku tulus berikan keindahanku untukmu
tersenyumlah padaku dan aku akan menari untukmu

tapi satu pintaku
jangan pisahkan aku dengan karang pelindungku
karna aku sangat sayang dia ! !
terimakasih kawan tersenyumlah padaku !









MIMPI SI ANAK JEMBATAN

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:


Aku lelap di bawah jembatan
Di tanah tak beralas dekat jalanan
Di cuci air comberan
Di balut karung dan koran

Saat malam kulit terhembus
Saat siang kulit terkukus
Badan kurus tak terurus
Sehari sekali hanya santap nasi bungkus

Jika nanti hujan duit
Aku ingin tinggal di rumah elit
Ingin pula suntik orang sakit
Punya banyak duit tapi tak pelit

Kawan
Ibuku butuh makan
Aku butuh dandan
Butuh bau daun pandan
Berganti ganti penutup badan
Tapi sayang setiap hari hanya hayalan

Sang Model

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

mataku mulai membengkak
melihat dara bertabur bedak
turun naik pinggul hiasi gerak
tercium parfum semerbak


bibir merah bergairah
lekuk tubuh di gaun mewah
hak tujuh senti hiasi langkah
tertempel benda benda indah
terurai rambut merekah


tatapan eksotis
membuatku meringis
sungguh sadis
ini begitu manis

KETIKA DINDA TIDAK DI INGINKAN BUNDA

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

Terimakasih bunda...

dinda bahagia punya bunda
meski bunda tidak berharap dinda ada
tapi dinda yakin bunda sayang dinda

walaupun bunda jarang memperlihatkan bentuk sayang itu
meski bunda lebih sering memarahi dinda
tapi dinda tetap yakin bahwa bunda sayang dinda

Bunda..........
Reza bilang, bunda malu punya dinda
Reza bohong kan bunda
ayo bunda buktiin bahwa bunda sayang dinda

Bunda......
Kenapa sih dinda beda sama reza
kenapa dinda masih sulit bicara
kenapa kulit dinda merah muda
kenapa gigi dinda belum tumbuh
kenapa yaa bunda??

Kata bunda dinda aib keluarga
Aib itu apa sih bunda??
pasti bunda seneng kan punya aib seperti dinda

Buktinya bunda ingin dinda pergi ketempat paling indah bernama surga
surga itu seperti apa sih bunda?
apakah seperti sekolah?
dinda sangat ingin sekolah seperti reza
bunda selalu ingin dinda ke surga
pasti bunda sangat sayang dinda

tapi...
kenapa bunda menangis?
kenapa bunda menangis ketika mengantar dinda ke surga

sudah bunda .........
bunda jangan menangis
dinda bahagia bunda antar dinda ke surga
seperti yang diinginkan bunda....

bunda segeralah pulang
dinda sayang bunda

Akibat Koruptor

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

Terdengar suara jeritan
Suara tangisan.....

Terlihat kehausan
Kelaparan...

Si kecil di jembatan
Tua renta di emperan

Menadah tangan
Ucap kasihan

Menuntut akan adilnya dunia
Sekaligus membuktikan tikus berduit masih merajalela

Mendung

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

Langit tertutup awan hitam

Rintik rintik air mulai berjatuhan


Tangis tak dapat kuhindarkan


Mengingat aku hanyalah korban perasaan

Kukembalikan Lukamu

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

Teringat saat kau dendangkan lantunan lagu syahdu
Memaksa masuk ketelingaku
Menembus hingga melelehkan jantungku
Terasa menggelitik membuatku tersipu malu

Hangatnya tatapan mesra itu bak kapas lembut
Membuatku enggan berkedip walau hanya sedetik

Namun sekarang tak sama
Kau kecewakan aku
Kau hancurkan cerita, hilangkan semua cinta
Hanya tersisa luka di kenangan manis itu

Ketika kau tak dapat lagi temukan yang sepeti aku
Saat itu....
Ku hanya bisa tersenyum
Ku kembalikan semua luka yang kau titipkan padaku hari itu
Dan kenanglah aku

Rindu Ayah Ibu

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

Walau terkadang iri tak dapat kututupi
Aku hanya mampu tersenyum
Tak ada kata yang bisa aku ucapkan
Hanya seperti anak SD yang di kelilingi para Sarjana
Tak tau harus apa
Tak tau harus bagaimana

Aku hanya iri.......
Iri ketika mereka membanggakan masakan ibunya
Iri ketika mereka menceritakan kado ulang tahun dari ayahnya

Lalu siapa yang harus aku salahkan
Teganya kau ibu...
Teganya kau membuatku tersenyum dengan mata merah berkaca-kaca di depan mereka
Teganya kau ayah...
Teganya kau membuatku menangis bersama gelap di bawah bantal

Ayah...
Ibu...
Aku hanya ingin merasakan kecupan di keningku
Walau sekejap, namun abadi

Misteri Wanita Pemotong Daging

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

Dipagi yang masih gelap itu,
aku terbangun karna suara cumbu piring didapur.
Dipagi yang masih dingin itu,
aku intip sesosok wanita tua membawa secangkir kopi yg masih berasap,
diletakanya cangkir kopi itu diatas meja dan kembali ke dapur,
didapur kulihat dia mengambil pisau daging dan perlahan menoleh kearahku,
aku gemetar ketakutan diiringi dengan sejuknya angin yang menusuk ketulangku.

Ketika aku benar benar berhadapan denganya...
Ternyata... Ternyata...
Ternyata dia ibu ...
Huufff..... Nafasku keluar lega.

Aku kembali kekamarku dengan tenang,
kulihat kamar ibu terbuka, aku berniat menutupnya,
dari pintu terlihat ayah dan ibu masih tidur pulas,
tanpa berfikir aku menoleh kearah dapur.
Dikegelapan dapur, aku lihat samar samar ibu masih memotong daging.

Aaaaaaaaaaaaaaa aku menjerit seisi rumah terbangun
ibu menenangkanku, kutatap benar benar wajah ibu
dan melihat kembali kearah dapur ternyata dapur kosong.

Entah siapa yang memotong daging tadi,
sudahlah jangan di fikirkan

Kopi Legit Bangsaku

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:


KOPI LEGIT BANGSAKU

Mentari terik tepat di ubun-ubun
Terlihat redup dan mulai suntuk
Mentari lelah berputar
Lelah bekerja mengikuti teks yang sama

Ku intip juga Bangsaku!
Tak seperti Mentari
Bangsaku nampak lebih santai
Duduk manis lengkap dengan secangkir kopi

Bangsaku terlihat segan berdiri dari sofanya
Terlihat malu-malu untuk maju
Tak ada yang di lakukanya
Hanya itu dan seperti itu

Ku bisikan pada Bangsaku
Lihatlah kawanmu
Kawan sudah berjalan menuju puncak
Melambaikan tangan dan mulai tertawa nakal
Melihat kita yang masih menegak kopi di sofa

Ayo lari bangsaku berlarilah bersama mentari
Berilah legit pada kopimu yang pahit