Istriku Hamil Tua

Diposting oleh Matta Maurilla / Category:

"jam segini baru pulang bapak?"

"iya buk, tadi bos Dawud datang jadi karyawan lembur"
"ya sudah, mandi dulu saja nanti saya siapkan makan buat bapak"

wajahku memucat ketika senyum selamat datang dari bibir indah istriku itu ku balas dengan tipuan,
tak kuasa ku melihat wajah rupawan istriku, dengan kepala menunduk aku bergegas menuju kamar pembersihan diri, wajahku memucat kembali ketika tangan lembut istriku menyentuh pundaku dari belakang

"pak.." suaranya lirih
aku diam sejenak menelan ludah perlahan "a..a..ada apa buk?"
"aku bantu buka seragamnya pak" 
"apa bukk?"
"seragamnya pak" ulang istriku dengan nada meninggi namun masih tetap lembut
"tidak usah buk, tidak usah" suaraku terputus putus
"bapak baik baik saja to?.. wajah bapak pucat ! bapak sakit?"
"tidak buk tidak" aku meninggalkan istriku tanpa menatapnya.

selesai mandi aku segera menyantap sayur asem buatan istriku, makanan andalan istriku yang nikmat ini membuatku lebih tenang.

"kriiing kriing kriing" ku dengar suara nyaring telepon genggamku itu berlomba dengan suara panggilan istri kesayanganku "Pak.. pakk ini lho.. ini telpon pak.. ada telepon dari Bos Dawud"
ketika ku angkat terdengar suara dari dalam telepon
"wo jiwo? wo? wo?" suara si buncit keras tanpa salam
"nggeh pak nggehh..." sahutku ramah
"saya jemput di depan rumahmu satu jam lagi ya wo? saya ajak berpesta malam ini wo hahahaha...." 
"tapi pak, saya belum ijin istri saya pak" berharap penolakan dengan alasan istriku berhasil
"ohh... iya wo iya.. satu jam lagi saya jemput"
tuuut...tuutt..tuutt pemutusan telepon oleh si tua buncit itu menandakan tidak ada yang boleh mangkir dari perintahnya

memang benar bawahan harus selalu menurut dan patuh pada atasan, namun saya berjanji akan keluar dari perusahaan keparat itu ketika dana untuk biaya kelahiran anak pertamaku ini sudah kuterima.

tak ada pilihan lain, ku hampiri istriku yang sedang melipat lipat baju cucian kering, kulihat keringatnya bercucuran entah karna kepanasan atau kecapekan karena aku belum mampu membeli AC untuk mencegah keluarnya keringat dari tubuh istri manisku itu.

"buk... aku akan ke Bandung hari ini" ucapku pelan
"ke Bandung pak?  loh mendadak pak?" sedikit kaget matanya memerah
"iyaa bukk... Bos Dawud butuh bantuan untuk menyelesaikan proyek di Bandung" semakin pelan suaraku
"ya pak.. aku siapkan baju baju bapak dulu" di bantu dengan kayu penyangga tempat tidur dia berdiri, tak kuasa aku melihatnya.
"buuukk...., ibuk mau di belikan apa sepulang bapak dari Bandung ?"
"tidak pak, ibuk sedang tidak ingin apa apa, bapak jaga diri ya, jangan telat makan"
hatiku sungguh mengecil mendengar kata perhatian istriku dalam hati aku mengutuk si tua bangka itu "bangsat kau Dawud, kau menyiksa istriku yang sedang mengandung, kau sungguh bangsat"

Tangan kirinya memegang pinggang bagian belakang, di antarkanya aku hingga depan pintu, di lihatnya juga mobil mewah yang akan mengantar suaminya itu tidak akan membuat gerah tubuhku karena tiupanya mampu menyejukan sang suami
"bapak hati hati ya !"
"iya buk, ibuk juga hati hati di rumah"
tak sanggup aku menatap wajah istriku, ku berjalan pelan meninggalkanya, perlahan demi perlahan
"bapakk....."
sekejap aku berbalik badan
"cepat pulang pak, jaga diri, ibuk tunggu bapak dirumah"
matanya berkaca kaca, ku hampiri dia, dipeluknya tubuhku erat, kurasa bajuku basah oleh air matanya
"bapak janji akan langsung pulang bila semua sudah selesai"
ku tatap matanya dalam, ku kecup keningnya hangat
"tidak usah menangis buk, bapak berangkat sekarang"
diciumnya tangan kananku, ku hapus airmata yang tersisa di pipi merahnya
dengan berat kutinggalkan istriku malam itu

sesampainya di dalam mobil kucium aroma parfum menyengat, kulihat si tua itu sudah cengar cengir menatapku,ditancapnya gas, dia menuju luar kota "mau kemana kita pak?" tanyaku
"kita akan bersenang senang malam ini wo ! bagaimana? kau maukan?"
aku hanya diam dan menunduk
"akan kusiapkan satu wanita cantik untukmu wo, hahaha" suaranya keras menggetarkan setiap kaca mobil mewah ini, dan aku hanya diam menunduk.

Di sebuah mini market, dia berhenti untuk membeli minuman, kutunggu si buncit di dalam mobil lama, sambil menunggu ku lihat wajah istriku di dalam telepon genggamku, ku hubungi dia
"hallo paak.." ku terdiam mendengar suara istriku
"halo buk.." suaraku pelan
"bapak sudah makan pak?" perhatianya tidak pernah terputus walaupun hanya dalam via telepon
"sudah buk" aku tak mampu berbicara lebih panjang, hatiku tergores karena sibuncit itu ku harus rela meninggalkan istriku yang sedang hamil tua di rumah sendirian
"bapak, pasti capek ya pak ! bapak hati hati ya pak, jaga diri baik baik, jangan banyak pikiran disini ibuk baik baik paakkk..."
semakin tak kuasa aku berbicara "Pakk..pakk.." dia memastikan aku masih terhubung denganya.
namun ku tutup teleponku, ku terdiam dan terbayang bayang wajah istriku.

telah ku putuskan ! aku keluar dari mobil, aku berlari menuju jalan besar, ku tinggalkan si buncit itu, aku tidak akan menghianati istriku untuk si tua bangka keparat.
aku memberhentikan mobil terbuka untuk ku tumpangi pulang, berulang ulang seperti itu
"aku akan pulang buk, aku lebih membutuhkanmu dari pada bosku "

tepat pukul 03.00 pagi jalan masih gelap, kulihat rumah kecilku diterangi lampu seadanya
ku ketuk pintu "ibuuk.."
menunggu sebentar kulihat wanita terindah miliku membukakan pintu
"loh? bapak?" wajahnya heran ! aku hanya diam "kok sudah pulang? ayo masuk pak!"
di bawakanya tasku kedalam kamar "kok bapak sudah pulang?" dia masih bingung melihatku sudah dirumah
tanpa balasan kupeluk tubuhnya, dia melupakan segala pertanyaanya, mungkin di fikiranya aku masih lelah dengan pekerjaanku, kulihat matanya terpejam dia lelap dalam mimpi "kau lebih dari segalanya istriku, aku mencintaimu"

2 komentar:

Unknown said on 27 April 2016 pukul 08.56  

Subkhanallah

Togelpelangi said on 13 April 2018 pukul 09.18  

JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
ada promo bnus deposit
dan jackkpot

HUBUNGI KONTAK Kami
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

Ayo coba keberuntungan anda
jutaan rupiah menunggu anda

Posting Komentar