Segala kekurangan yang ada dalam dirimu tak akan pernah menjadi penghalang atau bahkan pemutus dari segala rasaku untukmu
itulah yang membuatku selalu bertahan atas segala hujatan yang ku alami
"jam segini baru pulang bapak?"
buka kembali masa masa itu
begitu indah untuk kenanganku
tawa bersama hingga tangis sudah terlewatkan
dulu kita memang satu
mungkin sekarang kita terlepas
angka atau tulisan seribu makna menjadi tujuan
namun kita tidak pernah pecah
bahkan tidak pernah pisah, kita masih satu
tak ada hal tragis hanya sorak sorai setuju yang manis
kompak dan seru yang selalu abadi
jangan mencoba untuk lupakan kebersamaan
atau kecilnya pengorbanan
namun tak patut ingat hal tenatang tersakiti atau menyakiti
tanpa kata maaf pun kau pasti sudah tau tak ada masalah yg teringat kini
masalah sirna terlupakan
bukankah kita kawan?
kawan tanpa dendam
jabat tanganmu kawan kita tak pernah jadi lawan
dimalam ini aku ingin tertidur dalam lembutnya awan yang membalutku hangat dalam ketenangan
memimpikan senyuman indahmu yang menusuk tepat di hatiku
kau dekap erat aku dan melelapkanku dalam peluk tenangmu
aku akan menutup pelupuk
dekatkan aku pada jantungmu hinggaku mendengar setiap detak detaknya
jangan pernah lepaskan aku dari kenyamanan ini
aku terlindungi dari segala zat yang mendekat
terlindungi oleh hadirmu dalam hidupku.
awan hitam menyelimuti langit
ribuan kepala mendangak bertanya
tetes air sebagai jawaban
petir sebagai penegas
lilin-lilin dalam rumah mendukungnya
kejamnya angin menusuk tulang
suara gemuruh bersahut-sahutan
ayah ibu santai di bawah selimut
adik kakak lelap di kamar sebelah
satu malam yang indah
pagi bangun lantai basah
bahagianya besok anniv 4th ku
pesta kejutan kupersiapkan seminggu lalu
daftar belanja sudah menunggu
siapkan balon lucu dan kue tart unyu
kriing kriing telfon dari pacar
aku coba abaikan, pendukung dari kejutan
suara HP canggihku mulai agak resek
ku putuskan untuk non aktifkan
tahap pertama
pagi pagi itu harus olahraga agar sehat
olahraga mulut dengan tiup balon contohnya
haha
satu balon, dua balon terasa menyenangkan
hingga balon ke lima sudah mulai pegel
tapi kata d'masiv "Jangan Menyerah"
tahap kedua
setelah capek berolahraga
waktunya makan sehat
mungkin kata sehat perlu di singkirkan sebentar ya
karna saatnya untuk kue tart
hari ini says NO to DIET deh
kalo ada yg tanya "bisa bikin kue?"
answer it "So Pasti" kan calon ibu haha
tahap ketiga
Beli Kado
tanpa kado pesta jadi kurang afdol kan
apalagi sore sore gini ngemol pasti enak
sekalian cari yg seger *ups
es cendol maksutnya
setelah jam G Shook Man ini menguras dompet akika
kita pulang aja yuuk sebelum benar benar terepes nih dompet
tahap keempat
setelah capek seharian kerja buat cowok gantengku
saatnya kita cucok rumpi sama tante tante salon
teng tong pukul 19.00
ruang nan lucu sudah siap
kue tart lezat juga udah oke
kadonya terbungkus rapi di atas meja
rambut juga udah kriting kriting bagai iklan shampo
jemput pacar yuuk
cusss
tibanya dirumah pacar ketemu calon mertua
"malem tante, Yuda ada?" suara sok lemah lembut untuk mengambil hati mertua. "Loh sayang, emang Yuda gak ngomong ya?" respon baik untuk suara lemah lembutku. tapi kok agak aneh ya "eemm ngomong apa ya tante?" penasaran. "kamu tau kuliah dia di belanda kan?" menjelaskan. "iya tante bukanya itu dua bulan lagi ya?" mulai agak keringetan. "iya, tapi dipercepat satu bulan dan dia mulai prepare hari ini" menatap mataku dengan rasa prihatin "ya udah tante aku pulang dulu" lesu bagai bunga layu
Sedih, kecewa, kesal, capek, campur aduk
Tancap gas mobil kencang, aku aktifkan HPku
Pesan dari Yuda
" Sayang kok aku telfon gak aktif sih? Pasti masih bobok ya, iih boboknya lucu deh ! cepet mandi sana sayang bauk tuuh hehe
sayang ntar sore aku kerumahmu yaa ! dandan yang cantik oke
muaah :* "
Sesampainya di rumah aku lihat kotak kecil di depan pintu
aku terkejut melihat isiniya jam G shook ladies yang sama persis dengan kadoku untuk Yuda
di bawahnya terdapat surat kecil bertuliskan
" Sayang aku tadi kerumahmu tapi kamu gak ada
sayang happy anniv 4th yaa, maaf gak bisa ngrayain berdua kayak dulu ! aku udah berangkat ke belanda ni sayang
sesuai janji kita jangan ada yang nangis ya aku disiini belajar sayang ! percaya aku akan selalu setia sama kamu
sampe ketemu di anniv 6th kita
jangan nakal ! aku sayang kamu
Love Yuda "
tanpa sadar air mataku netes rasanya sedih banget tapi sesuai janji aku gak boleh nangis
aku percaya Yuda pasti tau aku udah susah payah buat bikin kejutan ini meski akhirnya aku harus mengakui kalo aku merayakanya sendiri
duduk termenung sedikit mangap atau yang sering di bilang 'ngowoh' oleh orang jawa itu memang asik,
hingga emak menepuk punggungku
"aduh si eneng ngapain disini, ayo cepet masuk, pamali ahh neng magrib magrib gini nglamun sendirian"
"idih si emak teh ganggu aja iih"
"eleh eleh di bilangin juga, eneng sekarang susah dibilangin kenapa ih, emak bilangin abah entar"
"Mak, eneng teh gak suka ya emak ungkit ungkit si abah lagi"
"ulah kituk atuh neng ih, gimanapun juga itu teh abah eneng" mata emak berkaca-kaca memandangku
"kagak ada kagak ada, kalo dia abah eneng ? mana mak mana? sudahlah mak terima saja kalo abah teh sudah tak ada" suaraku sedikit membentak emak
"eneng !!! emak percaya sama abahmu dia disana masih hidup keringetan bakal nyekolahin eneng" kulihat mata emak merah
"mau sampai kapan maaaakkk... eneng teh butuh sekolah bukan butuh abah, eneng teh bosen mak bosen harus jual roti terus .......
emak mau eneng sekolah sambil gendong anak? keburu tua makk !!" suara kerasku mengagetkan emak
"astagfirullah eneng pamali neng pamali" menangis emak melihatku anak satu satunya yang berhenti sekolah karena kondisi ekonomi
"nangis mak nangis !!!! apa air mata emak bisa nyekolahin eneng? bisa mak?" berlari pergi masuk dan membanting pintu kamarku
Aku tau dari luar kamar, emak mendengar tangisanku dan hanya bisa mengelus dada sambil sesekali menghapus air matanya.
malam ini aku terbangun mendengar tangisan emak pada do'a malamnya
"Ya Allah, kuatkan hatiku untuk menerima segala coba'anmu bahagiakan putri semata wayangku Ya Allah, jangan biarkan putriku menangis, dia hartaku satu satunya, dulu aku berjanji pada ayahnya untuk menuruti segala keinginanya lalu dosakah aku sekarang yang bahkan menyekolahkan dia pun aku tak sanggup. Ya Rabbi ampuni dosaku tak bisa membahagiakan titipanMu, beri hambamu rizki untuk menyekolahkan putriku yang baik ini, jangan siksa dia karena kebodohanku, apapun kulakukan untuk senyumanya.
Tolong hamba Ya Rabbi bila Engkau ijinkan hamba ingin
Tukar nyawa hamba untuk kebahagianya"
Dari belakang ku dekap emak yang masih terbalut mukena putih kesayanganya, tak ada yang bisa kukatakan untuk emak
entah seberapa besar dosaku
dalam hati aku berkata "Ya Allah maafkan aku, aku sayang emakku"
Berkedip pun rasanya ku tak ingin
melewatkan sejuknya angin aku tak mampu
pagi ini aku bergoyang enggan untuk berhenti hingga ku lelah nanti
aliran air terdengar merdu kicau burung riang syahdu selaras dengan gerak tubuhku
membuatku lupa waktu terasa nyaman dan menyenangkan
matahari sudah tinggi
waktu bermain selesai
giliran rantang nasi berpesta
kulihat ikan asin berenang di kolam asam
ditambah kriuk krupuk kusantap suap demi suap
di akhiri dengan seteguk es di kantong plastik
perut sudah buncit, bermain sudah tak sanggup
kini aku terduduk melamun
di temani padi melambai
sembari dengarkan curhatan sahabatku si boneka lucu berbaju rombeng
Tuhan bila waktu itu datang
beri tahu aku lewat bisikan angin sejuk
lewat manisnya embun pagi hari
atau gulungan ombak padang pasir
mungkin juga dengan mimpi bidadari bernyanyi
karena aku..
ingin tersenyum pada mahluk yang tersisa
sebelum waktu itu datang
Aku lelap di bawah jembatan
Di tanah tak beralas dekat jalanan
Di cuci air comberan
Di balut karung dan koran
Saat malam kulit terhembus
Saat siang kulit terkukus
Badan kurus tak terurus
Sehari sekali hanya santap nasi bungkus
Jika nanti hujan duit
Aku ingin tinggal di rumah elit
Ingin pula suntik orang sakit
Punya banyak duit tapi tak pelit
Kawan
Ibuku butuh makan
Aku butuh dandan
Butuh bau daun pandan
Berganti ganti penutup badan
Tapi sayang setiap hari hanya hayalan
mataku mulai membengkak
melihat dara bertabur bedak
turun naik pinggul hiasi gerak
tercium parfum semerbak
bibir merah bergairah
lekuk tubuh di gaun mewah
hak tujuh senti hiasi langkah
tertempel benda benda indah
terurai rambut merekah
tatapan eksotis
membuatku meringis
sungguh sadis
ini begitu manis
Terimakasih bunda...
dinda bahagia punya bunda
meski bunda tidak berharap dinda ada
tapi dinda yakin bunda sayang dinda
walaupun bunda jarang memperlihatkan bentuk sayang itu
meski bunda lebih sering memarahi dinda
tapi dinda tetap yakin bahwa bunda sayang dinda
Bunda..........
Reza bilang, bunda malu punya dinda
Reza bohong kan bunda
ayo bunda buktiin bahwa bunda sayang dinda
Bunda......
Kenapa sih dinda beda sama reza
kenapa dinda masih sulit bicara
kenapa kulit dinda merah muda
kenapa gigi dinda belum tumbuh
kenapa yaa bunda??
Kata bunda dinda aib keluarga
Aib itu apa sih bunda??
pasti bunda seneng kan punya aib seperti dinda
Buktinya bunda ingin dinda pergi ketempat paling indah bernama surga
surga itu seperti apa sih bunda?
apakah seperti sekolah?
dinda sangat ingin sekolah seperti reza
bunda selalu ingin dinda ke surga
pasti bunda sangat sayang dinda
tapi...
kenapa bunda menangis?
kenapa bunda menangis ketika mengantar dinda ke surga
sudah bunda .........
bunda jangan menangis
dinda bahagia bunda antar dinda ke surga
seperti yang diinginkan bunda....
bunda segeralah pulang
dinda sayang bunda
Teringat saat kau dendangkan lantunan lagu syahdu
Memaksa masuk ketelingaku
Menembus hingga melelehkan jantungku
Terasa menggelitik membuatku tersipu malu
Hangatnya tatapan mesra itu bak kapas lembut
Membuatku enggan berkedip walau hanya sedetik
Namun sekarang tak sama
Kau kecewakan aku
Kau hancurkan cerita, hilangkan semua cinta
Hanya tersisa luka di kenangan manis itu
Ketika kau tak dapat lagi temukan yang sepeti aku
Saat itu....
Ku hanya bisa tersenyum
Ku kembalikan semua luka yang kau titipkan padaku hari itu
Dan kenanglah aku
Walau terkadang iri tak dapat kututupi
Aku hanya mampu tersenyum
Tak ada kata yang bisa aku ucapkan
Hanya seperti anak SD yang di kelilingi para Sarjana
Tak tau harus apa
Tak tau harus bagaimana
Aku hanya iri.......
Iri ketika mereka membanggakan masakan ibunya
Iri ketika mereka menceritakan kado ulang tahun dari ayahnya
Lalu siapa yang harus aku salahkan
Teganya kau ibu...
Teganya kau membuatku tersenyum dengan mata merah berkaca-kaca di depan mereka
Teganya kau ayah...
Teganya kau membuatku menangis bersama gelap di bawah bantal
Ayah...
Ibu...
Aku hanya ingin merasakan kecupan di keningku
Walau sekejap, namun abadi
Dipagi yang masih gelap itu,
aku terbangun karna suara cumbu piring didapur.
Dipagi yang masih dingin itu,
aku intip sesosok wanita tua membawa secangkir kopi yg masih berasap,
diletakanya cangkir kopi itu diatas meja dan kembali ke dapur,
didapur kulihat dia mengambil pisau daging dan perlahan menoleh kearahku,
aku gemetar ketakutan diiringi dengan sejuknya angin yang menusuk ketulangku.
Ternyata... Ternyata...
Ternyata dia ibu ...
Huufff..... Nafasku keluar lega.
Aku kembali kekamarku dengan tenang,
kulihat kamar ibu terbuka, aku berniat menutupnya,
dari pintu terlihat ayah dan ibu masih tidur pulas,
tanpa berfikir aku menoleh kearah dapur.
Dikegelapan dapur, aku lihat samar samar ibu masih memotong daging.
Aaaaaaaaaaaaaaa aku menjerit seisi rumah terbangun
ibu menenangkanku, kutatap benar benar wajah ibu
dan melihat kembali kearah dapur ternyata dapur kosong.
Entah siapa yang memotong daging tadi,
sudahlah jangan di fikirkan
KOPI LEGIT BANGSAKU