Aku lelap di bawah jembatan
Di tanah tak beralas dekat jalanan
Di cuci air comberan
Di balut karung dan koran
Saat malam kulit terhembus
Saat siang kulit terkukus
Badan kurus tak terurus
Sehari sekali hanya santap nasi bungkus
Jika nanti hujan duit
Aku ingin tinggal di rumah elit
Ingin pula suntik orang sakit
Punya banyak duit tapi tak pelit
Kawan
Ibuku butuh makan
Aku butuh dandan
Butuh bau daun pandan
Berganti ganti penutup badan
Tapi sayang setiap hari hanya hayalan
mataku mulai membengkak
melihat dara bertabur bedak
turun naik pinggul hiasi gerak
tercium parfum semerbak
bibir merah bergairah
lekuk tubuh di gaun mewah
hak tujuh senti hiasi langkah
tertempel benda benda indah
terurai rambut merekah
tatapan eksotis
membuatku meringis
sungguh sadis
ini begitu manis